2/27/2009

Catatan malam 27 februari 2009............


Kian malam........... semakin terasa sepi, tak ada lagi kepastian yang aku harapkan.selalu saja aku yang harus mengalah ya Allah. Bukannya aku tak mau, tapi itu semua kulakukan sebatas kemampuanku. Sebenarnya jika aku dapat memilih ingin kuluapkan goresan hati ini dengan tangisan........... teriakan............ pukulan atau apapun yang dapat kulakukan. Tapi sayang airmata ini tak pantas untuk kebaikanmu, teriakan ini tak pantas untuk memanggilmu, pukulan ini tak pantas untuk mengenang kebahagiaan denganmmu. Setelah semuanya harus menjadi pertanyaan diatas kertas yang tak terjawab, semakin sulit kuungkapan semuanya.Akkku hanya mampu bungkam dengan semua tulisanku. Tak ingin aku lukai perasaan seseorang yang pernah mengembalikanku dalam imanku. Orang yang telah mengembalikan kepercayaanku padamu yaRabb...... Begitu pula dengan sesamaku yang bisa memberikannya jalan disisimu. Mengikatnya dalam sebuah kepastian.
Malam dengarkan aku malam ini.............. hanya malam ini. Aku tak punya lentera lagi dikala gelap, aku tak punya jendela lagi dikala pagi, aku tak punya pintu lagi untuk kubuka perasannya, aku tak punya lagi kupu2 yang selalu membuat hariku berwarna, aku tak punya lagi suara suara sayub yang hangat, aku tak memiliki lagi .................

PUISI ANAK

Puisi Anak

In Motivasi, Pendidikan, Sastra Siswa on 29 May 2008 at 7:25 am

Dari Lingkungan Hidupnya …
Anak-Anak Belajar

Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela,

kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.

Jika anak terbiasa hidup dalam permusuhan,

kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.

Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan,

kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.

Jika anak biasa hidup dikasihani,

kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.

Jika anak biasa hidup diolok-olok,

kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.

Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri,

kelak ia akan terbiasa merasa bersalah.

Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami,

kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.

Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan,

kelak ia akan terbiasa percaya diri.

Jika anak biasa hidup banyak dipuji,

kelak ia akan terbiasa menghargai.

Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan,

kelak ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.

Jika anak biasa hidup mendapatkan pengakuan dari kiri kanan,

kelak ia akan terbiasa menetapkan sasaran langkahnya.

Jika anak biasa hidup jujur,

kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.

Jika anak biasa hidup diperlakukan adil,

kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.

Jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman,

kelak ia akan terbiasa percaya diri dan mempercayai orang-orang di sekitarnya.

Jika anak biasa hidup di tengah keramahtamahan,

kelak ia akan terbiasa berpendirian : “Sungguh indah dunia ini !”

(Dorothy Law Nolte)


Anak-anak Belajar Dari Apa Yang Mereka Alami

Bila anak hidup dengan kritikan,
Ia belajar untuk mengutuk.
Bila anak hidup dengan permusuhan,
Ia belajar untuk melawan.
Bila anak hidup dengan ejekan,
Ia belajar menjadi pemalu.
Bila anak hidup dengan rasa malu,
Ia belajar untuk merasa bersalah.
Bila anak hidup dengan toleransi,
Ia belajar menjadi sabar.
Bila anak hidup dengan penuh dukungan,
Ia belajar untuk percaya diri.
Bila anak hidup dengan keadilan,
Ia belajar menjadi adil.
Bila anak hidup dengan rasa aman,
Ia belajar untuk mempunyai keyakinan.
Bila anak hidup dengan pengakuan,
Ia belajar untuk menyukai dirinya.
Bila anak hidup dengan kejujuran,
Ia belajar kebenaran.
Bila anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
Ia belajar menemukan rasa kasih sayang di dunia.

(Terjemahan dari Dorothy Law Nolte, 1982)

Anak Belajar Dari Perlakuan yang Dialaminya

Jika anak dibesarkan dengan celaan,

ia belajar memaki.

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,

ia belajar berkelahi.

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,

ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,

ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan toleransi,

ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan dorongan,

ia belajar percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan,

ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,

ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

(Dorothy Law Nolte)