1/14/2009

Novel remaja

Bunda ijinkan mawar mengenal cinta....

Bunda ijinkan mawar mengenal cinta....

Kata kata itu sungguh pekat jika harus mengulangnya. Mawar kecil yang akan segera menampakkan mahkotanya seolah berharap ada seseorang yang menuntunnya untuk membuka selembar demi selembar kertas yang hampir penuh dengan pernyataan buta dan berbagai pertanyaan yang kelu saat orang lain harus mencoba menjawabnya

Sang Ibu memandang lepas wajah putri mungilnya yang terlihat sedikit memerah, searah dengan datangnya cahaya yang membuat wajah putri mungilnya semakin terlihat bersinar. Mungkin karena pertanyaan yang membuat sang ibu harus berusaha menata sebait kalimat yang akan di paparkan, hingga mawar mungilnya dapat menerima jawaban yang tepat. "Kamu telah mengenalnya sejak kamu masih ada di dalam perut ibu, mawar mungilku. dan sampai saat ini kamu masih mendapatkan cinta itu, hingga dewasa kelak kamupun akan tetap mendapatkannya. Percaya dan bersyukurlah walaupun setiap masanya akan kamu temukan perbedaan, dan suatu saat kamu akan berhenti bertanya dan mulai belajar untuk mengerti". Seolah mengerti dengan satu anggukan polosnya. Kemudian mawar kecil itu terlelap dalam pelukan hangat sang Ibu.
Selang beberapa periode, yang mungkin tak akan terlempar secerca harapan yang menggantung pada mawar kecil. Mencari kesempurnaan cinta dan kasih sayang dengan berbekal keyakinan, perjuangan menuju benteng tertebal. Tapi sayangnya tak lama kenangan itu menyisakan tangis. Seolah itu pelukan tererat dan terhangat yang pernah merangkul tubuh mungilnya. Sekarang kanya tinggal reruntuhan harapan yang melangkah bersama banyangan kedua kakinya, jika ada sinar mereka ada, tapi jika sinar itu mengilang kan menghilang pula jejaknya......... (mawar 1)

Tidak ada komentar: