1/14/2009

resensi novel

cambuk hati

Cambuk Hati


Sejuk dan nyaman rasanya saat menulusuri setiap tepian alur tutur kata yang tertulis dalam buku Cambuk Hati, Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni serial penyejuk hati. Buku dengan warna cover merah ini seakan membuat pembacanya semangat mengulang dan mencari dasar-dasar hadist maupun riwayat yang disuguhkan. Rasanya buku setebal 360 halaman ini belum cukup dibaca jika hanya sekali, namun sekali baca kita akan dibawa pada tiga sisi dunia yaitu masa lalu, suasana hati dan masa sekarang.

Tidak bersifat menggurui namun mengajak semangat tergerak bagaimana menjalin hubungan antara manusia dengan sang pencipta turun kepada semua makhluk ciptaannya. Memberikan sajak-sajak terkenal pada masa lampau yang mendendangkan kebersahajaan jiwa manusia nan mudah rapuh, menguraikan hadist dengan perumpamaan lugas berdasar pada sejarah para nabi, rasul, sahabat dan ahlul ilmi. Semoga Allah SWT memberikan banyak pencerahan terhadap penulis, penerbit, koreografer dan pembaca buku ini.

Maha Sempurna Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan para hambanya, saya berharap akan banyak yang membaca buku-buku semacam ini. Untuk melunturkan kesombongan pengetahuan, melembutkan hati nan keras dan mempertebal iman takwa kepada Allah SWT. Karena ilmu itu datang dari Allah dihembuskan ke hati kita yang paling dalam, jika kita meremehkan setiap ilmu yang datang niscaya kegelapan hati selalu mendera sanubari. Akan butuh waktu lama membersihkannya kecuali jika Allah memberi mukjizat kepada hambanya yang terpilih.
Dalam buku Cambuk Hati awal bab menurut kami begitu tinggi kandungan, butuh waktu untuk pembaca seperti saya. Contoh yang saya coba sitir:

Kasihan anak Adam, padahal mengangkat bebatuan lebih mudah baginya daripada meninggalkan dosa-dosa!
Barang siapa tidak ridha kepada Allah karena larangan-NYA, pastilah ia tidak akan selamat dari larangan-NYA.
Barangsiapa yang memusatkan hatinya kepada Allah, niscaya akan terbukalah sumber-sumber hikmah dalam hatinya dan mengalir melalui lisannya.

Bukankah kita sering melupakan dosa-dosa yang sering kita perbuat daripada mencoba membersihkannya. Meremehkan setiap waktu untuk menambah dosa dan menyempitkan waktu untuk mencintai Allah SWT. Kita sering menghalalkan yang haram, Subhanallah tidak ada yang lepas dari perkara perhitungan Allah SWT. Kitapun sering berperilaku yang dilarang baik dalam Quran maupun Hadist, Ya Allah hati nan kotor ini ingin kembali bersih hamba takut menjadi gumpalan hati membatu. Kita tidak terbiasa memusatkan perhatian kita kepada Alloh SWT, cenderung keduniaan sehingga perkara akhirat tergeser oleh perkara dunia yang dibuat-buat. Tutur kata kita tak lebih sekedar syahwat, dusta lagi menggunjing sebagaimana berbagai acara televesi dan radio yang semakin merusak qalbu lagi miskin ilmu. Sampai saat ini menurut saya televisi hanya sampah teknologi dengan segudang kemaksiatan dan pencampuran aqidah. Bagaimana tutur kata kita sehari-hari, Ya Allah ampuni hamba dan ijinkan sisa waktu hamba pergunakan untuk lebih mengenal keagungan-MU.

Bab selanjutnya menguraikan tentang waktu, tak mungkin habis kita berpikir mengenai waktu bahkan buku inipun tidak mampu menggambarkannya. Al Quran telah merangkum semua peristiwa alam dari awal hingga akhir, tidak ada pengarang di dunia ini yang mampu memperkirakan atau kembali menceritakan seperti Al Quran bagi mereka yang mau memahami. Bagaimana indahnya penjelasan Al-Hadist menguraikan setiap maksud terkandung supaya kita tidak salah jalan atau bahkan menjauh dari kebenaran.
Berapa lama kita beribadah dalam sehari dibandingkan bermain-main dengan waktu bahkan menggunakan waktu untuk hal sia-sia mengarah maksiat. Sebagaimana dikisah kan Atha bin Rabah berkata kepada para pemuda yang dilaluinya, sedang mereka dalam keadaan diam, tidak melakukan aktivitas apapun: Mengapa kalian tidak bertasbih dan berdzikir? Apakah kalian lupa bahwa para malaikat mencatat semua perbuatan yang kalian lakukan?

Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Alloh telah menentukan jumlah mereka dengan hitungan yang teliti. Tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Alloh Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang (kepada sesama mukmin). Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasa kalian agar kalian dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertaqwa dan agar kalian memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. Berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kalian melihat seorangpun dari mereka atau kalian dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. Maryam (19); 93-98)

Mulailah dari saat ini karena menunda-nunda taubat dapat mengeraskan hati, saat hati mengeras maka pintu hidayah akan semakin tertutup dan sulit menerima ajaran kebaikan. Akhirat adalah tujuan utama, jangan mengutamakan keduniaan sehingga nafsu membuat kita lupa tujuan utama tersebut.

Bab lain mengupas tentang kepemimpinan, yang merupakan amanah besar dari golongannya. Mulai dari kepala keluarga, imam masjid, RT/RW, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, DPRD, DPR, MPR, Presiden, Hakim dan organisasi, semuanya memiliki pemimpin. Sebagai pemimpin diwajibkan (bukan hendaknya) memiliki sifat terpuji dari dalam dirinya, adil, bijaksana, iman takwanya pada Allah semata, mengutamakan kesejahteraan umat dalam lingkup mencari rahmat Alloh dan tidak memperkaya diri disaat masih banyak kesengsaraan. Tengoklah bab semoga anda selamat diambil hadist yang sangat mengena bagi jiwa yang mau memahami.

Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau adalah seorang lelaki yang lemah dan sesungguhnya jabatan itu adalah amanat. Sesungguhnya jabatan itu kelak pada hari kiamat merupakan kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang menerimanya dengan benar dan dia menunaikan kewajiban yang ada padanya. (HR. Muslim dan Ahmad)
Sesungguhnya kalian sangat antusias kepada jabatan, padahal jabatan akan menjadi penyesalan dan kekecewaan pada hari kiamat nanti. Jadi, jabatan itu mengenakkan, tetapi buruk kesudahannya (bagi yang bersangkutan). (HR. Bukhari, Ahmad dan Nasai)
Para qadhi itu ada tiga macam, yang dua orang dimasukkan ke neraka sedang yang dimasukkan ke dalam surga hanya seorang. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Saat ini begitu banyak yang mengejar jabatan hingga melakukan suap terhadap berbagai pihak dan tidak mau memahami uraian Al Quran dan Al Hadist. Begitu telak namun tak banyak orang mau mempelajari hakikat kebinasaan pemimpin yang hanya mengejar keduniawian. Adzab sudah didepan mata, namun mereka tertawa diatas penderitaan orang lain. Semoga Alloh menjauhkan kita dari sifat demikian dan kita mampu menjadi pemimpin keluarga yang sakhinah mawaddah wa rahmah karena Allah semata.

Ingatlah sesungguhnya Nabi Muhammad berpesan Kenalillah Allah saat kamu senang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kamu sedang susah. Bacalah buku ini, jika perlu gunakan rujukan dalam Al Quran dan Al Hadist (disini saya menggunakan kitab Shahih Bukhari). Tiada yang selamatdi dunia ini kecuali kita berpegang teguh atas keduanya yaitu Quran dan Hadist.

Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku duhulunya adalah seorang yang melihat? Alloh berfirman: Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya; begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. (QS. Thaahaa (20): 124-126)

Semoga Allah menyelamatkan kita dan Semoga selalu tumbuh rasa kecintaan kita pada Allah dan Rosul-NYA.

Tidak ada komentar: